DULU DIA DIMANA? Oleh: MarwahR


Ada seorang gadis yang cantik, berprestasi, dan sangat sederhana. Gadis yang telah menginjak remaja itu bernama Trea. Trea hidup dengan nenek dan Ayahnya disebuah perkampungan di provinsi Sumatra Utara.

Bu Sintia : "Ya.... Trea anak yang selalu ceria, bukan begitu bu??
Bu Franti : "Benar buk.... dia adalah anak yang sangat ceria".

Ketika itu, Trea sedang berbincang-bincang dengan teman-temannya tentang mata pelajaran. Trea pandai sekali dengan mata pelajaran sejarah. Dan teman-temannya juga sering bertanya mengapa ia sangat pandai dalam mata pelajaran sejarah.

Trea: "Ya, aku suka sejarah, aku mencintai sejarah, dan aku ingin mempelajarinya lebih dalam".
Putri: "Apa asiknya sejarah...??".
Trea: " Menurutku sejarah itu mengasikkan karena aku bisa tahu asal-usul tempat bersejarah, tahu tentang sejarah Indonesia merdeka, dan lain-lain".

Bel tanda masuk sekolahpun berbunyi keras. Semua siswapun masuk kekelas masing-masing dan memulai pelajaran. Selang 30 menit Trea dipanggil oleh Bapak Sambudi selaku guru bimbingan konseling disekolahnya.

Pak Sambudi: "Trea silahkan duduk...".
Trea: "Terimakasih Pak, ada masalah apa ya Pak?".
Pak Sambudi: "Tidak ada, kemarin Bapak menerima  telephon dati sesorang bernama Ibu Tasya. Beliau menanyakan tentang kamu Trea. Aoa kamu kenal dengan Ibu ini?".
Trea: "Tidak Pak, saya tidak mengenal beliau".
Pak Sambudi: "Baiklah, kamu bole kembali kekelas".
Trea: "Baik Pak... Assalamu'alaikum".

Setelah mendengar hal itu Trea terus memikirkan tentang siapa Ibu Tasya? Kenapa beliau menanyakan tentangnya. Dirumah, Treapun menyakan hal itu pada neneknya. Tetapi neneknya bungkam, tak mengatakan satu katapun. Trea berbalik arah dan menanyakan hal itu pada Ayahnya.
Ayah Trea: "Dia hanya sejarah bagi kita, jangan tanyakan hal ini lagi pada Ayah".
Trea: "Sejarah? Apa maksud Ayah? Aku tidak akan berhenti menanyakan hal ini jika aku tak mendapatkan jawabannya".
Ayah Trea: "Tidurlah. Ayah hanya berpesan jangan berbicara dengan orang yang tidak kamu kenal".
Trea: "Baik Ayah".

Pagi itu, waktunya Trea mengayuh sepedanya menuju sekolahnya. Sesampainya didepan pintu gerbang sekolah, dia melihat seorang wanita cantik. Treapun tersenyum padanya. Tetapi secara tiba-tiba wanita itu memanggilnya.

Trea: "Ya buk, Ibu memanggil saya?".
Ibu Tasya: "ya nak, dimana rumah kamu?".
Treapun teringat nasihat Ayahnya dan iapun bergegas masuk kesekolah. Sesampainya dikelas Trea teringat dengan Ibu Tasya. Dalam hatinya ia merasa bahwa ibu tadi adalah Ibu Tasya.

Hari ini Trea diberikan tugas oleh neneknya untuk membersihkan gudang rumah. Treapun segera mengerjakan tugasnya. Ketika sedang membersihkan buku-buku, Trea melihat album foto. Treapun membukanya. Didalam album itu banyak foto-foto Trea ketika ia masih bayi dan Dihalaman terakhir Trea menemukan selebar foto dan sepucuk surat. Trea membuka surat itu dan membacanya.

Trea: "Apa-apaan ini, ini surat yang ditulis Ayah untuk Ibu...".
Ketika melihat foto itu Trea kaget, karena foto itu adalah foto Ibu yang memanggil Trea digerbang sekolah tadi. Ia lalu berlari menuju kamar neneknya.
Trea: "Nenek.....Nenek...".
Nenek: "Ada apa Trea? Kenapa kamu berlari-lari? bagaimana jika kamu terjatuh tadi".
Trea: "Nenek, apa ini ibuku? (Sambil menyodorkan foto). Jujur nek....".
Nenek: "Trea....... ya benar itu ibumu".
Trea: (memeluk neneknya) "Nenek.... kenapa Ibu meninggalkanku begitu saja? Bertahun-tahun aku tak tahu tentangnya, kenapa ia meninggalkan kita??".
Nenek: "Sudahlah Trea lupakan tentang hal ini".
Trea: "Ketika aku butuh dia kenapa ia pergi dan tak kembali?". (Menangis tersedu-sedu)
Neneknya berusaha untuk menenangkannya. Treapun mulai tenang dan tertidur dipangkuan Neneknya.

Ketika diperjalanan dari sekolah menuju rumah, Trea melihat Ibunya mengikutinya. Ia bergegas mengayuh sepedanya dengan kencang.
Ibu Tasya: "Trea..... Trea...., berhenti dulu nak!".
Trea: "Tidak... aku tidak akan berhenti".
Ibu Tasya: "Trea berhenti Aku Ibumu".
Trea: "Ibu? Dulu Ibu dimana? kenap Ibu meninggalkanku? (Air mata mulai berjatuhan dipipi Trea)".
Ibu Tasya: "Maafkan Ibu nak, Ibu baru bisa menemuimu sekarang. Dulu ibu....".
Trea: "(memotong pembicaraan) Cukup bu, jangan menjelaskan apapun".
Ibu Tasya: "Dengarkan dulu nak, dulu ibu menjadi TKI di negeri seberang dan Ibu sakit. Ibu harus sembuh dulu jika ingin pergi kemanapun. Dan sekarang Ibu sudah sembuh dan bisa menemuimu sekarang".
Trea: "Ibu, apa benar itu? Maafkan Trea bu.....". (Memeluk Ibunya)
Ibu Tasya: "Ya nak, Ibu sangat senang Trea percaya dengan Ibu".

Kini Trea tahu tentang Ibunya, bagaimana Ibunya berjuang untuk bertemu dengannya. Ya....... kali ini Trea yang harus berjuang demi Ibunya. Berjuang memberikan pejelasan untuk Ayah dan Neneknya. Kenapa sejarah ini dan masalah ini terjadi dan datang dikeluarganya. 

Komentar